ANALISIS ARTIKEL ASESMEN SCIENTIFIC ARGUMENTATION
PERMASALAHAN DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN
Kemampuan berpikir siswa di Indonesia masih dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil survei PISA 2012 siswa Indonesia hanya menempati posisi 64 dari 65 negara dalam hal kemampuan matematika dan sains (OECD, 2012). Hasil yang tidak jauh berbeda pada tahun 2015, pelajar Indonesia berada di posisi 60 dari 74 negara (OECD, 2015). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam bidang matematika dan IPA saat ini masih kurang.
Pembelajaran dengan teknologi dapat meningkatkan prestasi siswa dalam keterampilan abad 21 . Qian dan Clark (2016) menemukan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis permainan mungkin efektif dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan abad ke-21 siswa. Bukti yang kuat menunjukkan bahwa pembelajaran online adalah ruang di mana berbagai abad ke-21 Century Skills dapat dipupuk (Sourmelis, Ioannou, & Zaphiris, 2017). Namun, meskipun guru melihat dampak teknologi untuk pengajaran dan pembelajaran, mereka membutuhkan lebih banyak panduan tentang keterampilan abad ke-21 dan cara mengintegrasikan teknologi secara efektif (O'Neal, Gibson, & Cotten, 2017). Dalam makalah ini dibahas tentang dua keterampilan abad 21, yaitu keterampilan scientific argumentation dan keterampilan berpikir analitis siswa setelah pembelajaran fisika menggunakan on-line learning.
Pembelajaran dalam PBL online berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis yang merupakan salah satu keterampilan abad 21. Kegiatan pembelajaran berbasis inkuiri menggunakan jejaring sosial dan komputasi cloud sesuai untuk diterapkan pada praktik nyata dan membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan untuk mencapai kesuksesan di era informasi (Thaiposri & Wannapiroon, 2015). Dalam artikel ini, peneliti menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan simulasi online untuk meningkatkan kemampuan scientific argumentation dan analytical thinking siswa.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan siswa SMA sebanyak 28 orang yang belajar di Kota Yogyakarta, Indonesia. Penelitian ini dirancang dengan simple random sampling lebih diutamakan dalam menentukan sampel untuk meningkatkan generalisasi dan untuk memastikan kesempatan yang sama untuk dipilih. Proses pengumpulan data diawali dengan pretest kepada siswa. Pertanyaannya tentang konsep mata dan kacamata berdasarkan aspek scientific argumentation dan analytical thinking. Setelah diberikan pretest, kemudian siswa belajar menggunakan PBL dengan simulasi web sebanyak dua kali, masing-masing selama 90 menit. Setelah belajar, mereka diberikan posttest. Soal pre dan posttest sama, sehingga dapat dilihat perbedaan hasil setelah diberikan pembelajaran PBL dengan simulasi web. Data dianalisis dengan instrumen statistik deskriptif disertai uji-t, uji MANOVA dan Analisis Korelasi.
HASIL
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara kemampuan analytical thinking dan scientific argumentation. Temuan juga menunjukkan bahwa menggunakan PBL dengan simulasi berbasis web efektif untuk meningkatkan kemampuan analytical thinking dan scientific argumentation siswa.
Comments
Post a Comment